Klenteng Sam Poo Kong atau Gedong Batu adalah sebuah kuil Tionghoa yang terletak di daerah Simongan, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Tempat ini konon dulunya adalah tempat persinggahan Laksamana Chengho, seorang penjelajah asal Tiongkok yang beragama Islam.
Klenteng Sam Poo
Kong terkenal hingga ke mancanegara, bahkan kabarnya merupakan tempat yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok
sebagai tujuan wisata bagi pelancong asal Tiongkok. Uniknya tujuan wisata ini
kebanyakan oleh warga muslim Tiongkok dan/atau
bernuansa budaya Islam, bukan
nuansa budaya Tiongkok yang lekat
dengan dupa dan lilin. Hal ini disebabkan warga muslim Tiongkok dari provinsi Yunan sangat akrab dan mengenal
baik serta menyakini bahwa Laksamana Cheng
Ho sebagai panglima perang utusan Tiongkok
keturunan Persia memiliki
latar belakang Islam.
Bangunan inti dari
klenteng ini adalah sebuah gua batu dan merupakan tempat utama dari lokasi ini.
Gua batu ini dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya
saat berkunjung ke Pulau Jawa. Di
dalamnya terdapat patung yang dipercaya sabagai patung Sam Poo Tay Dijen atau Laksamana Cheng Ho. Di lokasi ini juga bisa
dijumpai altar dan makam orang-orang kepercayaan Laksamana Cheng Ho saat di Jawa, yang sering pula dikunjungi
pengunjung untuk berziarah.
Selain sebagai tempat ibadah dan ziarah, klenteng samp Poo
Kong juga dijadikan tempat wisata. Tempat ini cukup menarik untuk dikunjungi. Kebetulan
kemarin Jum’at, 08 Mei Aku dan temen-temenku habis dari situ. Kemarin itu aku
sama temenku lagi nyari-nyari tempat untuk kegiatan PKL dan melewati kuil Sam Poo Kong. Akhirnya aku nyempetin buat
mampir ke situ. Karcis masuk untuk wisatawan lokal sebesar Rp 3.000, dan untuk
wisatawan asing Rp 10.000. itu untuk hari-hari biasa, kalau untuk hari-hari
tertentu aku kurang paham. Setelah masuk aku langsung tertarik pada ular besar
yang ada di sebelah kiri. Aku dan temenku langsung foto-foto di deketnya. Habis
itu aku dan temenku keliling-keliling klenteng dan tak lupa jepret sana sini
hehe..
Bentuk bangunan klenteng merupakan bangunan
tunggal beratap susun. Berbeda dengan tipe klenteng yang lain, klenteng ini
tidak memiliki serambi yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang
pemujaan Sam Po.
Menurut cerita, pada awal abad
ke-15 Cheng Ho sedang mengadakan pelayaran menyusuri
pantai laut Jawa dan sampai pada sebuah semenanjung. Karena ada awak kapal yang
sakit, ia memerintahkan mendarat dengan menyusuri sebuah sungai yang sekarang
dikenal dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat disebuah desa bernama Simongan.
Setelah sampai didaratan, ia menemukan sebuah gua batu dan dipergunakan untuk
tempat bersemedi dan bersembahyang. Cheng Ho memutuskan menetap untuk sementara
waktu ditempat tersebut. Sedangkan awak kapalnya yang sakit dirawat dan diberi
obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu.
Setelah ratusan tahun berlalu, pada bulan
Oktober 1724 diadakan upacara besar-besaran sekaligus pembangunan kuil sebagai
ungkapan terima kasih kepada Sam Po Tay Djien. Dua puluh tahun sebelumnya
diberitakan bahwa gua yang dipercaya sebagai tempat semedi Sam Po runtuh
disambar petir. Tak berselang lama gua tersebut dibangun kembali dan didalamnya
ditempatkan patung Sam Po dengan empat anak buahnya yang didatangkan dari
Tiongkok. Pada perayaan tahun 1724 tersebut telah ditambahkan bangunan emperan
di depan gua.
Perayaan tahunan peringatan pendaratan Cheng
Ho merupakan salah satu agenda utama di kota Semarang. Perayaan dimulai dengan
upacara agama di kuil Tay Kak Sie, di Gang Lombok. Setelah itu kemudian dilanjutkan
dengan arak-arakan patung Sam Poo Kong di kuil Tay Kak Sie ke Gedong Batu.
Patung tersebut kemudian diletakkan berdampingan dengan patung Sam Po Kong yang
asli di Gedong Batu.
Tradisi unik ini bermula sejak
pertengahan kedua abad ke-19. Pada masa itu, kawasan Simongan dikuasai oleh
seorang tuan tanah yang tamak. Orang-orang yang hendak berkunjung ke kuil Sam
Poo Kong diharuskan membayar sejumlah uang yang harganya sangat mahal. Karena
kebanyakan peziarah tidak mampu membayarnya, kegiatan pemujaan kemudian
dialihkan ke kuil Tay Kak Sie. Sebuah replika patung Sam Poo Kong kemudian
dibuat dan diletakkan di dalam kuil Tay Kak Sie. Setiap tanggal 29 atau 30
bulan keenam menurut penanggalan Imlek Cina, patung duplikat tersebut diarak
dari Tay Kak Sie ke Gedong Batu yang dimaksudkan agar patung replika tersebut
mendapat berkah dari patung asli yang berada di dalam kuil Gedong Batu.
Pada tahun 1879 atau tahun kelima Guang Xu, kawasan Simongan dibeli oleh Oei
Tjie Sien. Oei Tjie Sien merupakan ayah dari Oei Tiong Ham.
Sejak saat itu, para peziarah dapat bersembahyang di kuil Gedong Batu tanpa
dipungut biaya apapun dan urusan pengurusan kuil diserahkan kepada
Yayasan Sam Poo Kong setempat. Pawai Sam Po Kong itu dihidupkan kembali pada
tahun 1937 dan terus menjadi daya tarik hingga sekarang.
PERMAINAN ONLINE TERBESAR DI INDONESIA
ReplyDeleteWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia ^^
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat :)
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
- Adu Q
- Bandar Q
- Bandar Sakong
- Bandar Poker
- Poker
- Domino 99
- Capsa Susun
- BANDAR66 / ADU BALAK
- Perang Baccarat ( GAME TERBARU )
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
* Minimal Deposit : 20.000
* Minimal Withdraw : 20.000
* Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
* Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup tanpa syarat
* Bonus ROLLINGAN 0.3 % Dibagikan 5 hari 1 kali
* Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
* Sistem keamanan Terbaru & Terjamin
* Poker Online Terpercaya
* Live chat yang Responsive
* Support lebih banyak bank LOKAL dan OVO
Contact Us
Website SahabatQQ
WA 1 : +85515769793
WA 2 : +855972076840
LINE : SAHABATQQ
FACEBOOK : SahabatQQ Reborn
TWITTER : SahabatQQ
YM : cs2_sahabatqq@yahoo.com
Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop
Daftar SahabatQQ
#sahabatQQ #winsahabatQQ #winsahabat #salamhoki88QQ #windaftar